Sabtu, 27 April 2013

Janji pada Negeri

Sampan kecil telah mengantarkannya
pada sebuah pondok rapuh di seberang
memang tak separah laskar pelangi
mata pensil itu pun patah
tak sanggup menggoreskan tulisan lagi
buku itu telah kusam
terisi goresan pena kecil
milik seorang anak bangsa
namun semua hanya seketika
ketika biaya telah terkuras
ketika pemimpin tak memiliki hati mulia
ketika sang anak pedalaman tak dapat lagi melanjutkan asanya
sekolah ke jenjang yang tinggi
kemanakah biaya pendidikan itu?
kemanakah para pemimpin itu?
apakah mereka masih berduduk santai
dengan fasilitas mewah dari dana itu?
apakah mereka masih suka tidur
dari sidang soal rakyat?
kemanakah hati baik seorang dermawan
yang mau memberikan
sekeping hatinya buat pendidikan negeri?
bukankah kita punya janji
pada mereka sang pejuang bangsa
yang telah mengorbankan darahnya untuk negeri ini?
mencerdaskan kehidupan bangsa
itulah janji kemerdekaan buat anak bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar