Suara tangis itu pun pecah ketika seluruh tubuhmu tertutupi kain jarik batik itu. sedih melihat engkau terdiam. Inilah jalan yang diberikan Alloh untuk mengakhiri penderitaanmu di dunia. Salut akan ketegaranmu menghadapi begitu banyak cobaan. Engkau dicoba dalam banyak hal. Ketika cintamu telah terbagi, ketika kesehatanmu telah berganti sakit, namun engkau tetap tegar menghadapinya. Engkau sudah memasrahkannya pada Yang Maha Kuasa. Jadi kami juga harus memasrahkan engkau untuk kembali kepadaNya. Engkau adalah ibu kami di sini menggantikan ibu kami di rumah. Kasih sayangmu kepada kami begitu tulus. Ibu.. maafkan kesalahan kami, maaf kalau kami sering membuat engkau kesal. Semoga engkau tenang di sisiNya. Amiin
***
terhenti aku di depan kamarmu. tak terasa air mataku mengalir begitu deras. Kayaknya baru kemarin membantu engkau minum, baru kemarin aku menjagamu. Kangen.. " entar kalau ibu sudah sembuh, kita goreng rengginang sama-sama ya", teringat akan kata yang pernah ku ucapkan pada ibu. Teringat saat aku bercanda dengan ibu, menangis bersama ibu. Namun semua itu tinggalah sebuah kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar