RoRuRa
Sebuah catatan kecil
Minggu, 06 Oktober 2013
Bintang-Bintang Biru
Ku dengar suara kresek-kresek di belakangku. Dan sebuah cahaya jingga mengahampiriku.
"Bunda". Segera ku usap air mataku agar bunda tak tahu bahwa aku sedang menangis.
"Sudah bunda duga, hana pasti di sini" kata bunda dengan senyum indahnya. "Hana habis nangis ya?" lanjut bunda.
"gak kok, bun" bantahku.
"Anak bunda sudah gede, sudah ngerti cinta, hahaha" kata bunda sambil tertawa.
Ku pun memeluk erat bunda. Menangis di pelukannya. Terasa kehangatan dan kenyamanan berada di dekat bunda. Air mataku semakin deras mengalir.
"Hana tau ceritanya Ali Bin Abi Thalib saat memendam rasa cintanya pada Fatimah kan?" tanya bunda.
"Iya, bun. Cinta itu menyakitkan ya, apalagi kalau dipendam" kataku.
"Tapi percayalah nak, semua akan indah pada waktunya" kata bunda.
"Ya, bunda. Hana percaya itu. Inni uhibbuka fillah" Kataku.
Tiba-tiba bunda hancur menjadi sekeping bintang-bintang biru, terbang menuju langit lalu hinggap di atas sana. Tangisku semakin kuat. Aku butuh bunda sekarang, aku butuh pelukan bunda. Aku butuh pundak bundah untuk menenangkan perasaanku. Aku butuh senyuman bunda yang selalu menyejukkan hati.
Namun ku dengar bisikan bunda "jangan awali cinta kalian dengan maksiat, percayalah semua akan indah pada waktunya".
Tengadah aku mengahadap langit, bintang-bintang itu mulai menghilang. Langit pun mulai menghitam pekat. Dan langit mulai mengeluarkan gemuruhnya.
Gerimis pun turun dari tempat persembunyiannya. Semakin lama semakin deras. Hujan. Ya, hujan. Dingin, namun menghangatkan jiwaku.
ketika aku harus berbicara dengan diriku sendiri, ketika aku curhat dengan Alloh dan diriku sendiri. Ketika aku pergi dari keramaian dan memilih untuk sendiri. Pergi ke Bukit Bintang untuk curhat sama Alloh, sama Bunda, bahkan terkadang ku merasakan ada Yuda di sampingku. Menemaniku menulis di sini. Bersama Bunda. Bercanda bersama. Namun, lagi-lagi mereka hancur menjadi sekeping bintang-bintang biru. Pergi meninggalkan ku sendiri.
Ah, itu hanya sebuah hayalan. Alloh is always with me. Jangan sedih, Han. Ku mencoba menguatkan diriku sendiri. :)
Segera ku berlari pulang. Bahagia masih bisa berteduh di bawah rintikan Hujan-Nya.
Bersambung...
Karya : Royani Ruhui Rahayu
Jumat, 20 September 2013
Sebuah Kesederhanaan
Tumbuhan hidup penuh keikhlasan. Mau ditebang, dicabut, dibakar, dia terima-terima saja. Dia tidak stres. Dia hidup penuh kesederhanaan, dia menerima semua apa yang telah diberikan oleh Tuhan padanya. Dia menerima dengan ikhlas dihidupkan di atas batu, hidup di tanah yang mengandung banyak unsur besi, hidup di air keruh, dia menerimanya dan bersabar walaupun si manusia menganggap itu hal yang buruk. Tumbuhan hidup penuh dengan kesederhanaan. Kesederhanaan itu penting agar tidak stres. Hidup "WAH" hanya membuat penyakit kronis. Hiduplah dengan semampunya. Bersyukurlah atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan.
Senin, 15 Juli 2013
Minggu, 14 Juli 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Lirik Lagu "Aku Menyanyi"
Endak endaklah mendi endaklah mendi panasnya hari
Mendi mendi dibatang mendi di batang airnya keroh
Gubang gubang tambangan gubang tambangan membawa jukut
Jukut nyaman dipanggang nyaman dipanggang gangganya terong
Lagu ini lagu mainan, lagu ini lagu sindiran
Jangan heran etam mendengar
Lagu ini lagu mainan, lagu ini lagu sindiran
Hibur hati dengar aku menyanyi
Wadakleh urang seberang urang seberang menggangan asam
Namun etam di sini etam disini manggangan kacang
Putih bunga melati bunga melati harum baunya
Setangkai bunga kupetik aduh sayang tinggal daunnya
Lagu ini lagu mainan, lagu ini lagu sindiran
Jangan heran etam mendengar
Lagu ini lagu mainan, lagu ini lagu sindiran
Hibur hati dengar aku menyanyi
Sabtu, 25 Mei 2013
Lirik Lagu : Balarut di Sungai Mahakam
Memecah buih
Basinar putih
Diayun angin pohon rumbia
Prahu tambangan
Balarut banyu
Membawa urang
Basinggah-singgah di jembatan
Dari hulu sungai Mahakam
Tambangan bawa hasil bumi
Batubara wan batang kayu
Matan jaman Mulawarman
Tambangan balarut sini
Kada heran balarut di sungai Mahakam
Kada heran balarut di sungai Mahakam
Sabtu, 27 April 2013
SENYUM ituu......
Senyum itu ringan tak bersuara
tapi penuh makna
Senyum itu murah
tapi tak ternilai dengan rupiah
Senyum itu tak bertenaga
tapi besar motivasinya
Senyum adalah hal yang mudah
tapi selalu nampak indah
Senyum hanya hal yang biasa
tapi bisa jadi luaaarrrr biaasaaa
Senyum bagian dari ibadah yang mudah
tetapi berpahala setara dengan sedekah
Langganan:
Postingan (Atom)